Baru-baru ini gue habis beli novel "marmut merah jambu" karya raditya dika. Di dalamnya berisi mengenai kisah-kisah kesehariannya yang konyol. Dari situ gue juga terobsesi untuk menuliskan hal serupa. Memang kalo dibandingkan dengan pengalamannya bang dika, memang jauh. Tapi apa salahnya sih mencoba. Kangen band yang dari tukang cendol aja bisa sukses, masa' gue gembel gak bisa. (Lho apa hubungannya?).
Jadi penulis mungkin cita-cita ke dua gue. Jadi penulis gue kira pertamanya gampang, tapi ternyata wuih bikin rambut botak juga. Gak mau kalah sama pelajaran kimia. Jadi penulis menurut gue itu asik, kita cuma tulis imajinasi atau fakta-fakta yang ada dengan bahasa yang menarik. Memang tidak mudah, karena kita belum terbiasa.
Mulai detik ini saya ber-ijab khobul (anggap saja = janji) untuk mulai menyukai menulis. Dan membuat tulisan yang berbeda. Kalo sekarang tulisan novel di indonesia kebanyakan itu mengenai cinta, mudah-mudahan gue bisa buat yang berbeda. Agar masyarakat tidak bosan dengan mengkonsumsi cinta. (Mengkonsumsi, memangnya cinta bisa di makan?)
Ya mungkin di sini dulu saya akhiri jumpa fans (lah belom apa-apa udah jumpa fans) terlalu PD. Okelah, salam sejahtera. MERDEKA !
No comments:
Post a Comment