Saya memang masih anak-anak, tapi cara berfikir saya bisa dibilang tidak kalah dengan orang dewasa, karena kebanyakan teman-teman saya adalah orang dewasa. Di Indonesia banyak sekali kita jumpai permusuhan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, pornografi, dll. Penyebab utama semua itu adalah akhlak yang buruk. Fikirkan saja undang-undang, peraturan sudah banyak di buat agar masyarakat tidak melakukan kejahatan. Tapi nyatanya samasaja, malahan sekarang semakin parah. Kita memang tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, semua orang melakukan sesuatu pasti ada maksudnya. Misalnya mencuri, seseorang mencuri karena desakan ekonomi dan susahnya mencari pekerjaan karena dia tidak memiliki keahlian. Hal ini bisa disebabkan oleh dua faktor yaitu dari orang itu sendiri atau dari oranglain. Jika dari faktor orang itu sendiri mungkin karena dia seorang pemalas, dia berfikir "ah untuk apa sekolah tinggi", sarjana saja pengangguran". Kata-kata inilah yang banyak disepelekan oleh orang. kalau dia tahu sarjana saja masih menganggur seharusnya dia harus lebih giat menuntut ilmu sebelumnya, bukannya malas-malasan. Jika dari faktor orang lain mungkin karena seseorang sudah bertekad untuk sekolah bersungguh-sungguh tetapi dia memiliki masalah dikeuangan, seperti kelemahan sistem ekonomi pasar, "yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin terperosok". Ini disebabkan karena sifat kemanusiaan sudah tidak ada mereka lebih mementingkan dirinya sendiri (kalau saya bilang sih "manusia egois"). Bayangkan saja seorang koruptor memiliki dana/ tabungan di bank sebesar 20milyar misalnya. Apakah 20milyar tersebut akan dia habiskan sendiri sedangkan masyarakat lain masih banyak yang kekurangan? Alangkah lebih baiknya jika tidak berkorupsi, punya uang banyak, dan sebagian hartanya disumbangkan ke fakir miskin atau membuka lapangan pekerjaan baru. Jika demikian enak sekali, hidup enak (banyak uang), duniawi enak (menjadi manusia yg bermanfaat), akhirat enak (mendapat pahala karena membantu sesama).
Itu sebagian contoh saja, masih banyak contoh yang lain, saya akan tuliskan di lain kesempatan. "Hey you corupt. FUCK YOU".
Untuk apa menjadi anggota DPR kalau hanya untuk berkorupsi, lebih baik teroris yang merampok tetapi untuk membantu sesamanya. (y)
Itu sebagian contoh saja, masih banyak contoh yang lain, saya akan tuliskan di lain kesempatan. "Hey you corupt. FUCK YOU".
Untuk apa menjadi anggota DPR kalau hanya untuk berkorupsi, lebih baik teroris yang merampok tetapi untuk membantu sesamanya. (y)
No comments:
Post a Comment